IQUTECHE H-DIAG - HONDA
- Rp 895.000 Rp 1.000.000
- Availability: In Stock
Fungsi dari alat ini
1. Membaca kode kerusakan pada motor
2. Menghapus kode kerusakan pada motor
3. Membaca Live data stream saat mesin menyala
Scanner Honda Ini support dengan motor :
Supra X 125 FI
Supra Helm In FI
Scoopy
Spacy
Beat Fi
Beat Pop
CB150R
CBR150
CBR250
Vario FI
Vario 150
PCX 150
All New CB150R 2015
Sonic
Update Online
H-Diag Versi Laptop
Alat ini terdiri dari :
- Unit Interface
- Kabel data
- CD program
Program H-Diag versi laptop ini hanya dapat dioperasikan pada Windows 7 dan 8
Alat ini dapat juga menampilkan data kesalahan sensor yang terdeteksi ECU baik yang sedang terjadi atau yang masih tersimpan dalam memori ECU. H-Diag ini mampu untuk mereset atau menghapus data kesalahan yang tersimpan dengan mudah.
Pemasangan sangatlah mudah dimana Interface (kotak hitam kecil) sebagai penghubung antara ECU dan komputer
Tampilan program H-Diag
1. Bila Program Dijalanan akan terlihat, pada pojok kiri atas ada menu pilihan tipe motor.
2. Setelah tipe motor dipilih, akan keluar berbagai tampilan parameter dari ECU, kemudian putar kunci kontak “ON”maka program pada pojok kiri bawah akan terlihat ” Connected Engine ON”.
3. Apabila terdapat kesalahan atau kerusakan pada sistim yang terdeteksi maka software pada layar komputer akan menampilkan kode kesalahan (DTC) yang tertera pada pojok kiri bawah pada tampilan layar komputer dan untuk menghapus DTC bisa mengklik kotak “CLEAR DTC
Singkatan
ADV : Sudut pengapian (Spark Advance)
Sudut Percepatan pengapian, dimana waktu pengapian dikontrol oleh peta kecepatan dan bukaan Throttle.
ALT : Nilai koreksi ketinggian
Menunjukkan nilai koreksi Altitude guna mengatur atau setting MOD
BAS : Sensor kemiringan (Bank Angle Sensor)
Adalah sensor untuk mendeteksi derajad kemiringan. Dari sensor ini akan memerintahkan ECM untuk mematikan mesin apabila derajad kemiringan sudah melampaui batasan. Nilai BAS standart = 3,978 Volt
BAT : Tegangan aki (Battery)
Menunjukkan besarnya tegangan batere (AKI) yang dibaca oleh ECM. Pada saat stasioner tegangan aki 12-14,5 Volt.
ECT : Suhu pendingin mesin (Engine Coolant Temp)
Merupakan Sensor untuk menunjukan suhu Air Pendingin mesin. Hasil bacaan sensor ini akan mempengaruhi campuran bahan bakar dan derajad pengapian. Sifat dari sensor ini apabila suhu bertambah maka tahanan akan berkurang sehingga voltase akan bertambah nilainya. Bacaan suhu dalam derajad Celsius dan Tegangan dalam Volt.
EOT : Suhu pelumas/oli mesin (Engine Oil Temp)
Prinsip sama dengan ECT.
EVA : Pengatur saluran evaporator (Evaporator PC Selenoid)
Sensor ini berfungsi untuk mengatur bukaan saluran Evaporator, agar penguapan yang terjadi akan dikembalikan lagi kedalam mesin guna mengurangi pencemaran udara.
FAN : Kipas pendingin radiator.
Membantu agar sistim pendinginan radiator lebih optimal.
IAC : Pengatur putaran stasioner (Idle Air Control Valve)
Sensor ini berfungsi mengatur udara masuk ke Throttle Body dan mengatur RPM mesin pada stasioner.
IAT : Pengukur suhu udara masuk manifold (Intake Air Temperature)
Prinsip kerja sama dengan ECT.
INJ : Lama penyemprotan bahan bakar (Injector duration)
Menunjukkan lama bukaan katup Injektor menyemprotkan bahan bakar. Semakin lama bukaan injektor semakin banyak bahan bakar yang masuk keruang bakar.
Nilai normal pada kondisi stasioner (Suhu 20°C = 2,6-3,8 MiliDetik (mS).
Nilai maksimumnya 18 mS.
MAP : Pengukur takanan udara masuk manifold
Sensor untuk menujukkan tekanan udara pada manifold dimana hasil bacaan dari kondisi tekanan udara sebagai acuan ECU untuk mengatur rasio bahan bakar dan udara.
MIL : Menunjukan kejadian DTC
Kedipan pendek 1 = Masalah MAP
Kedipan pendek 7 = Masalah ECT/EOT
Kedipan pendek 8 = Masalah TP
Kedipan pendek 9 = Masalah IAT
Kedipan panjang 1 & pendek 2 = Masalah Injektor
Kedipan panjang 2 & pendek 1 = Masalah sensor O2
Kedipan panjang 2 & pendek 9 = Masalah Idle Air Control Valve
Kedipan panjang 3 & pendek 3 = Masalah ECM
Kedipan panjang 5 & pendek 2 = Masalah CKP
KEdipan panjang 5 & pendek 4 = Masalah BAS
MOD : Mode seting altitude
Parameter yang menunjukkan nilai seting ketinggian posisi motor dari permukaan laut(DPL), yang berhubungan erat dengan lokasi ketinggian. Nilai = 0 s/d 4.
Mode 0 = Tidak ada seting untuk ketinggian.
Mode 1 = Ketinggian 0 – 2000 meter DPL
Mode 2 = Ketinggian 2000 – 2500 meter DPL
Mode 3 = Ketinggian 2500 – 3500 meter DPL
Mode 4 = Ketinggian 3500 meter keatas DPL
Semakin besar Nilai Mode : suplai bahan bakar semakin berkurang karena semakin tinggi dari permukaan laut maka konsentrasi O2 akan menipis.
O2 : Pengukur perbandingan campuran udara
Sensor yang mengatur rasio bahan bakan agar nilainya pada 14,7 : 1, Tegangan yang dihasilkan fluktuatif dari 0,1 – 0,9 volt.
0,1 volt menunjukkan campuran Miskin dan 0,9 volt menujukkan campuran kaya.
Hasil bacaan sensor ini akan diabaikan bila motor dalam keadaan kondisi dingin (start awal) dan bukaan gas penuh.
POM : Pompa bahan bakar
PR : Pengatur emisi gas buang (Pair Control Selenoid Valve)
RPM : Menunjukan putaran mesin
SCS : Servis check signal
SS : Posisi side stand
SSW : Stater switch actuator
STF : Nilai koreksi campuran bahan bakar dengan udara (Short Term Fuel Trim)
Merupakan faktor koreksi perhitungan flow bahan bakar yang masuk ruang bakar oleh ECM. Nilai yang diinginkan adalah 1 (campuran Stlikiometri) tetapi nilai yang dihasilkan tidak selalu diposisi angka 1, biasanya mendekati angka 1.
Angka yang dihasilkan tersebut berdasarkan nilai rata-rata dari bacaan O2 sensor.
Bertambahnya nilai STF berarti campuran kaya dan berkurangnya nilai STF maka campuran miskin.
STS : Starter switch
TPS : Posisi Throttle (Throttel Position Sensor)
Sensor ini menunjukan besarnya bukaan Throttle yang ditujukkan dalam satuan derajad dan volt.
VSS : Sensor kecepatan